Restu Dengan Syarat

1570 Kata

Ruangan itu membeku. Pertanyaan ibu Kirana menggantung seperti kapak yang siap jatuh kapan saja. “Kalau saya nggak kasih restu, apa kalian mau berpisah?” Bramasta terdiam. Kirana menatapnya—mata penuh kecemasan, khawatir akan jawaban yang akan menyakiti keduanya. Namun, sebelum Kirana sempat menarik napas untuk menjawab sesuatu, Bramasta bergerak. Tiba-tiba ia berdiri… lalu berlutut. Lututnya menyentuh lantai keramik dingin, suara gesekan celananya terdengar jelas di ruang tamu yang sunyi. “Ibu!” Kirana terkejut, hendak menahan, tapi tertahan ketika Bramasta menggeleng pelan. Ia menundukkan kepala, persis seorang anak yang memohon pengampunan dari orang tua. Ibu Kirana terpaku, matanya membesar. Ia tidak menyangka lelaki sekaya dan setinggi kedudukan Bramasta Aji Sanjaya—negeri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN