Tiga bulan berlalu sejak keputusan Kirana untuk mengambil jarak dari Bramasta. Rutinitas barunya terbentuk sempurna - bangun pagi, menyiapkan sarapan untuk Kaila sebelum diantar sekolah, lalu berangkat ke kantor. Hari-harinya diisi dengan meeting, laporan, dan proyek-proyek baru yang menantang. Awalnya memang terasa sangat berat namun, ketenangan berangsur dia dapatkan walaupun ada sudut hatinya yang sepi dan tidak bisa diisi oleh apapun dan siapapun. Elvano, asistennya yang setia, selalu berada di sampingnya dengan loyalitas tak tergoyahkan. Pria muda itu diam-diam mengagumi ketangguhan Kirana, bagaimana dia bisa tetap profesional meski jelas-jelas ada luka di matanya. Pria yang dua tahun lebih muda dari Kirana itu kerap mendapati tatapan Kirana yang tiba-tiba saja kosong, dia ingin s

