Bab 53. Penawaran

1014 Kata

Anjas tidak hanya bicara, selain waktu yang sangat terbatas juga pikiran yang berkecamuk dalam hati hingga membuat kata sulit terucap meski hanya sebatas mengungkapkan rindu. Tapi tatapannya tidak bisa berbohong saat ia melihat wanitanya dalam keadaan baik, ada kelegaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Alih-alih ingin segera keluar dari penjara, Anjas lebih mengkhawatirkan keadaan Maureen tanpa dirinya di luar sana, yang mungkin dalam bahaya atau incaran Siska. Namun melihatnya baik-baik saja, ia merasa sangat bersyukur. “Aku membencinya dulu, tapi tidak sekarang. Dia banyak berkorban untukmu. Nggak ada alasan untukmu menyakiti apalagi meninggalkannya. Fokus pada prosesnya agar kita bisa kembali bersama.” Anjani mengambil sedikit bagian untuk bicara, di akhir kesempatan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN