Bab 28. Pertolongan

1199 Kata

Velia berjalan menuju ke arah teras belakang. Dia ingin melihat keadaan Novia yang sudah tidak bergerak, lemas dan napasnya terlihat tersengal. “Kasih dia minum. Biar dia istirahat dulu,” ucap Velia yang kasihan melihat keadaan Novia yang sepertinya benar-benar sakit. “Baik, Bu,” ucap Bik Darmi senang, karena akhirnya Velia merasa iba juga dengan keadaan Novia. “Bu, dia itu cuma pura-pura aja. Dia itu c*m—“ “Pura-pura katamu? Novia udah lemes pucet gitu masih kamu bilang pura-pura?” Bik Darmi mulai emosi melihat Wati. “Ya kan emang dia it—“ “Udah Bik Darmi, kasih dia makan. Buruan!” Velia tetap pada keputusannya. “Bu, dia it—“ “Udah diem kamu! Kalo sampe Novia mati, yang bakalan kena marah Galang nanti aku. Mending kamu urusin aja itu Niko. Kenapa dia nangis terus!” Velia langsung

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN