Waktu berjalan begitu cepat hingga tak terasa sudah 3 bulan berlalu sejak Renata pergi tanpa jejak dan selama itu pula Ethan tak berhenti berusaha menemukannya. Sayangnya, berbagai upaya yang ia lakukan masih juga tak membuahkan hasil. “Ayo lah, Bung. Mau sampai kapan kau menanti sesuatu yang tak pasti?” Ramon menatap Ethan iba. Ia yang selama ini melihat bagaimana upaya yang sudah Ethan lakukan, rasanya sudah bosan mengingatkan tapi Ethan tetap saja keras kepala. “Mungkin dia ingin bebas dari masa lalunya dan membuka lembaran hidupnya yang baru, Eth. Jika kau benar mencintainya, harusnya kau menerima keputusannya, bukan?” ucap Ramon kembali. “Jika sudah selesai, keluar,” kata Ethan tanpa menatap Ramon yang berdiri di depan mejanya. Ramon berdecak. “Terserah kau saja,” ucapnya kemu

