Arga marah pada dirinya sendiri. Dia tidak tahu banyak tentang Tara. Dia tahu Tara punya sahabat bernama Nola. Tapi, dia tidak memiliki nomor ponsel Nola. Jangankan nomor ponsel Nola, nomor ponsel saudara-saudara Tara pun dia tidak punya. Dia tidak menyimpannya. Dia hanya memiliki nomor ponsel Malaka Hutama—Papa Tara.
Arga sudah berusaha menghubungi ponsel Tara, namun tidak ada jawaban. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam, dan istrinya itu masih tidak terlihat. Bodohnya dia tidak menyadari jika mobil istrinya tidak terlihat saat ia datang tadi. Seharusnya dari tadi dia tahu jika istrinya itu belum pulang.
Arga berjalan mondar-mandir di teras rumah. Sebentar-sebentar pria itu menoleh ke arah gerbang masuk. Dia sudah menghubungi hotel, dan menanyakan keberadaan sang wakil direktu
