“Sayang, berangkat bareng aku saja. Nanti pulang aku jemput.” Tara yang sedang memoles lipstik di bibir bawahnya itu menggulir bola mata hingga menemukan Arga di dalam cermin yang ada di depannya. Arga berdiri tak jauh di belakang Tara. Pria itu sedang memasukkan kancing lengan kemeja sebelah kiri. Sepasang mata Arga terpaut dengan netra cantik sang istri di dalam kaca. Alis Arga mulai bergerak ketika detik terlewat, tapi Tara masih belum menjawab. Istrinya sedang meratakan polesan lipstik di bibirnya. Tara menurunkan pandangan. Meletakkan lipstik kembali ke tempatnya, kemudian mengambil tas. Tara memasukkan ponsel ke dalam tas, lalu menoleh. “Aku mau mampir tempat Nola dulu. Aku berangkat sendiri saja, takutnya Mas Arga telat.” Tara tersenyum setelah menyelesaikan kalimat yang merupaka