Dapur rumah sederhana itu dipenuhi aroma harum ayam goreng yang baru saja diangkat dari wajan. Di meja makan, sayur asem mengepul dalam mangkuk kaca besar, menguarkan wangi segar daun melinjo dan jagung manis. Cahaya lampu bohlam kuning di atas meja memantulkan kilau di permukaan kuahnya. Indira duduk di kursi menghadap ke dapur, sendoknya mengaduk pelan nasi putih di piring. Sesekali ia melirik ke arah ruang tamu, di mana suara tawa Ian terdengar samar bercampur bunyi derit roda mobil-mobilan yang dibelikan papa-nya. "Indi, ayo panggil Ian. Makan malam sudah siap," ujar Tria sambil meletakkan piring berisi ayam goreng ke meja. Tangannya yang masih berbau bawang merah ia lap perlahan dengan serbet. Indira beranjak, memanggil anaknya. "Ian, makan dulu! Nanti main lagi. Tak lama, langkah