Beberapa detik kemudian, dua polisi lain muncul dari ujung lorong, kali ini dengan seragam lengkap. Langkah mereka mantap, wajah serius tak menyisakan keraguan. Salah satunya langsung berkata lantang, “ Bu Priscilla, Anda kami tangkap dengan dugaan terlibat dalam kasus tabrak lari. Mohon ikut dengan tenang.”
Lorong lantai dua penginapan itu berubah menjadi panggung dramatis. Resepsionis di bawah menutup mulutnya dengan tangan, wajahnya pucat pasi. Para tamu yang bersembunyi di balik pintu makin menahan napas, sebagian bergumam doa.
Priscilla menatap polisi itu dengan sorot liar. Kacamata hitamnya melorot sedikit, memperlihatkan mata sembab yang dipenuhi ketakutan. Bibirnya bergetar hebat.
“Tidak … tidak mungkin … kalian … kalian menjebak aku! Aku tidak pernah menabrak siapa pun!”
Ia me
