Bab 79. Hadapi Dengan Tenang

1604 Kata

Adnan ingin mendekat, tapi Indira mundur, tangannya gemetar menunjuk. “Jangan mendekat! Aku benci sama kamu! Aku benci … karena gara-gara kamu, aku harus kehilangan kakak ipar yang baik … Kakak ipar yang selama ini jadi pelindung anakku.” Tangisnya pecah lagi, kali ini lebih histeris. Tria segera meraih bahu putrinya, menahan agar tidak jatuh. “Nak, tolong tenang … jangan sampai begini … nanti Ian ikut tertekan.” Namun amarah Indira tak terbendung. Ia melepaskan diri, menatap Adnan dengan sorot penuh luka. “Aku tidak tahu kenapa takdir harus mempertemukan kita lagi … tapi jujur, Mas … aku menyesal. Sangat menyesal.” Adnan hanya bisa berdiri terpaku, dadanya bergemuruh. Tidak ada pembelaan yang sanggup ia ucapkan. Semua benar—Priscilla adalah istrinya, meski sekarang ia sudah melepaskan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN