Bab 58. Siasat Dimulai

1363 Kata

Priscilla membeku beberapa detik, menatap layar ponsel di tangannya. Cahaya putih dari layar memantul di matanya yang mulai memerah. Pesan dari Gunawan terasa seperti cambuk di wajahnya. "Mana uang yang aku minta, Cilla?" Kepalanya langsung terasa panas. Jemarinya bergetar saat mengetik balasan. "Aku lagi usaha, Gun. Kamu sabar sebentar. Aku lagi minta sama Mas Adnan." Belum sempat ia menekan tombol kirim, ingatannya kembali ke percakapan pagi tadi. Suara Gunawan di telepon terdengar berat, dingin, dan mengancam. "Satu milyar. Malam ini. Kalau nggak, aku sama Keke balik ke Jakarta. Aku akan menemui Adnan, biar dia tahu siapa kamu sebenarnya." Kata-kata itu terus menggema di kepalanya. Priscilla mengusap wajah, napasnya mulai tersengal. Satu milyar bukan jumlah yang kecil. Dan Adnan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN