Satu jam sebelum Indira mendapatkan kabar. Suara deru mesin mobil akhirnya berhenti setelah menempuh perjalanan yang terasa begitu panjang. Ban mobil berdecit ketika Regan menghentikan kendaraan tepat di depan lobi Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit H. Pintu mobil langsung terbuka, beberapa petugas medis yang sudah bersiap dengan brankar berlari mendekat. “Cepat! Pasien tidak sadarkan diri!” seru seorang perawat begitu melihat Oma Widya yang terbaring lemah di pangkuan Adnan. Adnan segera membantu memindahkan tubuh Oma ke atas brankar. Jemarinya masih menggenggam erat tangan sang nenek, seakan enggan dilepaskan. “Oma … bertahanlah,” bisiknya, matanya memerah menahan cemas. Para perawat segera mendorong brankar masuk ke ruang IGD. Seorang dokter muda berjalan cepat sambil memeriksa