“Ayo Ian sama Bunda turunnya,” ajak Yanna mengulurkan tangannya dari belakang. Namun sayangnya, tidak digubris oleh Adnan. Pria itu udah tampak bersiap-siap membawa Ian keluar dari mobil bersamanya. “Huft.” Yanna mendesah pelan sembari menarik tangannya yang tidak bisa menggapai tubuh bocah itu. "Aku harus cari cara kalau kayak begini." Di luar mobil, Indira memperhatikan mobil tersebut, ia tampak ragu jika mobil yang berhenti itu adalah taksi online. Tapi, kakinya tetap melangkah mendekati mobil itu. “Mama!” seru Ian. “Halo ... anak Ma—loh.” Indira terkejut melihat anak semata wayangnya dalam gendongan mantan suaminya. Tubuhnya mendadak membeku. “Mama ... Mama, Om ini aik deh,” puji Ian saat Adnan membawanya lebih dekat ke hadapan Indira. Indira yang masih membeku tidak menggubris u