Malam merambat ke dalam kamar bergaya klasik Eropa itu. Cahaya lampu meja temaram menyinari langit-langit tinggi berhias ukiran tua. Di luar jendela, rintik gerimis mulai turun, menambah sepi suasana. Di atas ranjang berlapis seprai putih bersih dan selimut rajut tangan milik Oma Widya, Adnan duduk bersandar di sandaran kepala ranjang. Kemejanya sudah diganti dengan kaus abu-abu tipis, dan celana santai warna gelap. Pakaiannya memang selalu tersedia di rumah oma-nya. Di genggaman tangan kanannya, ponsel menyala, menampilkan sederet pesan w******p dari satu nama yang sama: Priscilla. "Mas, kamu di mana?" "Sudah jam 10, kamu belum pulang juga." "Aku telepon nggak dijawab. Mas kenapa sih? Bukan kah tadi siang aku udah pesan Mas cepat pulangnya?" "Mas, tolong balas. Aku khawatir ...." Pe