Bab 39. Berhutang Penjelasan

1058 Kata

Seraphina duduk bersandar di tempat tidur dengan santai, memainkan ponselnya sambil sesekali menggulir layar. Wajahnya terlihat tenang, namun ada sedikit rasa penasaran yang mengganggu pikirannya sejak Bramansyah dan Arthur berbicara di ruang tamu tadi. Terdengar suara pintu terbuka, membuat Seraphina menoleh. Bramansyah masuk ke dalam kamar dengan langkah tenang. Dia melepas jasnya dan meletakkannya di kursi sebelum menghampiri Seraphina. "Kamu lama menunggu?" tanyanya sambil duduk di tepi tempat tidur. Seraphina menggeleng kecil. "Nggak lama," jawabnya santai. "Jadi, apa saja yang dikatakan Arthur tadi?" Bramansyah menghela napas, meregangkan tubuhnya sejenak sebelum menjawab. "Dia hanya meminta pekerjaan," katanya. "Aku menyuruhnya untuk ke kantor cabang timur dan melamar di sana."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN