Bab 13. Aku Hamil, Om.

1092 Kata

Seraphina duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke layar ponselnya. Di benaknya, ucapan Anya tadi siang masih terngiang-ngiang. "Aku hamil anak Arthur." Seraphina menghela napas panjang. Bagaimana bisa seorang pria seegois Arthur membiarkan seorang wanita mengandung anaknya, di saat dirinya sudah bertunangan dengan wanita lain dan yang paling parah adalah sahabat Seraphina sendiri. Kemudian, sebuah ide melintas di kepalanya. Kalau Anya bisa menggunakan kehamilannya sebagai kartu untuk mengikat Arthur, bukankah dia juga bisa melakukan hal yang sama? Tanpa berpikir lebih lama, Seraphina membuka kontak di ponselnya dan menekan nama yang akhir-akhir itu semakin akrab dalam hidupnya. Panggilan tersambung setelah beberapa detik. "Seraphina?" Suara berat Bramansyah terdengar dari seberang san

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN