Bab 14. Pura-pura Hamil

1036 Kata

Di dalam sebuah apartemen kecil yang tak seberapa mewah, Luna duduk di sofa dengan wajah kusut. Matanya masih sembab akibat tangisan yang tadi tak kunjung reda, dan rambutnya yang biasa tertata rapi kini berantakan. Di seberangnya, Arlo bersandar pada meja, melipat tangan di depan d**a, menatapnya dengan tatapan tajam. "Jadi, kau benar-benar diusir?" tanya Arlo, nada suaranya datar, nyaris tanpa simpati. Luna mengangguk pelan, menghela napas panjang sebelum akhirnya berkata, "Bram punya bukti kalau kita berselingkuh. Aku nggak tahu bagaimana caranya, tapi dia bisa mendapatkan rekaman kita ... saat itu." Arlo menyipitkan mata, ekspresinya berubah serius. "Rekaman?" "Ya," Luna menjawab, lalu meremas rambutnya dengan frustrasi. "Dan dia akan menggunakan itu sebagai bukti dalam perceraian

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN