59. Pemakaman yang Sunyi

1171 Kata

Hari itu ia pulang lebih awal, niatnya hanya ingin bersantai sejenak di rumah sebelum kembali berjibaku dengan beban pekerjaan esok hari. Namun, langkahnya terhenti seketika saat matanya menangkap sosok wanita yang berdiri di sisi luar gedung, sedang membersihkan jendela dengan lap basah dan ember kecil di dekat kakinya. Wajah yang sangat dikenalnya—ibunya, Luna. Arthur nyaris tak percaya. Nafasnya tercekat. Ia segera melangkah cepat, menahan emosi yang membuncah. “Bu? Apa yang Ibu lakukan di sini?” Luna terkejut, menoleh perlahan. Senyumnya samar, tangannya yang memegang lap masih bergetar. “Oh … Arthur. Kamu pulang lebih cepat hari ini.” Arthur mengernyit, menatap ibunya dari atas ke bawah. Luna mengenakan seragam pembersih, wajahnya lelah, tubuhnya basah keringat. “Kenapa Ibu kerja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN