Bab 60. Aku Menyesal

1140 Kata

Matahari sore mulai condong ke barat, meninggalkan semburat jingga yang melukis jendela kafe dengan cahaya hangat. Seraphina duduk di sudut ruangan yang sepi, mengenakan gaun sederhana berwarna lembut, seolah tak ingin menarik perhatian siapa pun. Di hadapannya, secangkir teh sudah mendingin, uapnya telah lama lenyap. Ia duduk tenang, tapi matanya tajam, menatap pria yang kini duduk di seberangnya. Arthur menarik napas, mencoba tersenyum, tapi Seraphina langsung memotong dengan nada datar, “Katakan saja. Langsung ke intinya.” Arthur terdiam sejenak. Ia tahu, Seraphina bukan lagi perempuan yang sama seperti dulu—yang dulu mudah luluh oleh perhatian, yang dulu selalu menunggu dirinya. Perempuan di hadapannya kini kuat, tegas, dan tidak memberi ruang untuk permainan kata-kata. “Aku hanya i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN