49. Mengandung Anaknya

1077 Kata

Keheningan masih menyelimuti ruang tamu ketika Arthur masih terpaku, kedua tangannya gemetar menggenggam map hasil tes DNA yang kini terasa seperti bom waktu yang baru saja meledak dalam hidupnya. Nafasnya pendek-pendek, dadanya naik turun karena guncangan emosi yang begitu hebat. Namun, Bramansyah belum selesai. Pria paruh baya itu kembali berdiri dengan tenang, lalu berjalan ke arah meja kecil di sudut ruangan, tempat sebuah tablet diletakkan. Ia menyalakannya tanpa berkata apa pun, lalu memutar sebuah video yang sudah dia siapkan sejak kemarin. “Kalau kamu masih belum mengerti seberapa besar kebohonganmu, mungkin ini bisa membantu,” ucap Bramansyah datar. Layar menyala dan terdengarlah suara tawa. Video itu menampilkan Arthur tengah duduk bersama Luna di sebuah café, tampak jelas dar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN