Bab 48. Kamu Bukan Anakku

1419 Kata

Pintu rumah terbuka perlahan, menyambut kedatangan pasangan pengantin baru yang baru saja menyelesaikan masa bulan madu mereka. Hawa malam yang sejuk menyapa, namun Seraphina tidak bergeming. Ia masih menempel erat di lengan suaminya, bahkan setelah mereka melangkah masuk dan menutup pintu. Bramansyah tersenyum kecil, membiarkan tubuh ramping Seraphina tetap bergelayut manja di sisi kirinya. Ia menoleh dengan mata yang hangat, menatap wajah istrinya yang menempel di dadanya. “Sampai rumah pun kamu nggak mau lepas, ya?” godanya pelan. Seraphina terkikik, lalu tanpa ragu memindahkan pelukannya ke depan dan menatap wajah Bramansyah. Dengan cepat, ia mengecup bibir pria itu singkat namun penuh arti. “Namanya juga pengantin baru. Wajar dong lengket terus,” ucapnya dengan nada manja dan seny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN