Suasana kantor masih ramai ketika sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan lobi. Orang-orang yang masih berkumpul mulai melirik ke arah mobil itu, bertanya-tanya siapa yang datang. Namun, pertanyaan mereka segera terjawab saat seorang pria dengan jas mahal turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam kantor dengan penuh percaya diri. Bramansyah. Ketika pria itu melangkah ke dalam dengan aura berwibawa dan dinginnya, rekan-rekan kerja Seraphina saling berbisik, "Gila, dia benar-benar datang menjemput Sera." "Nasib Sera ini luar biasa, ya. Diselingkuhi anaknya, malah dapat ayahnya yang tajir melintir." "Dan Bramansyah itu bukan sekadar kaya, dia juga punya kuasa. Sera benar-benar menang banyak!" Bramansyah tidak menggubris bisikan itu. Matanya hanya tertuju pada satu orang—Se