Luna menatap Bramansyah tajam, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Siapa yang ada di dalam kamarmu?" Jantung Bramansyah berdetak lebih cepat. Di dalam sana, Seraphina ada, entah sedang bersembunyi di mana sekarang. Ia harus tetap tenang dan tidak boleh terlihat panik di depan Luna. "Jangan bicara sembarangan," kata Bramansyah, suaranya tetap dingin. Luna mendengus. "Oh, jadi sekarang kamu menyembunyikan perempuan? Kamu nggak ada bedanya denganku, Bram. Kamu juga selingkuh." Bramansyah melipat tangannya di d**a. "Jangan menuduh tanpa bukti. Aku nggak seperti kamu yang mengkhianati pernikahan ini." Luna tertawa sinis. "Oh, tentu saja. Kamu hanya pintar menyembunyikannya." Matanya kembali melirik ke arah pintu kamar Bramansyah. "Apa kamu pikir aku nggak bisa menebak? Aku tahu betul ekspr