Bab 17. Kasih Perangsang

1005 Kata

Arthur masuk ke dalam rumah dengan langkah berat. Pertemuannya dengan ibunya tadi masih terngiang di kepalanya, tetapi ada hal lain yang harus segera ia bicarakan, ayahnya. Saat ia masuk ke ruang kerja Bramansyah, pria itu masih duduk di balik meja dengan wajah serius, matanya terpaku pada beberapa dokumen. Arthur menelan ludah, lalu membuka suara. "Ayah, aku ingin bicara." Bramansyah hanya menoleh sebentar sebelum kembali fokus pada pekerjaannya. "Silakan." Arthur menarik napas dalam, berusaha mengumpulkan keberanian. "Ini tentang pernikahanku." Bramansyah akhirnya meletakkan dokumen yang sedang ia baca, lalu menatap Arthur dengan tajam. "Pertunanganmu dengan Seraphina batal karena kamu berselingkuh, bukan?" Arthur langsung menegang. "Ayah tahu dari mana?" Bramansyah menyandarkan t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN