Raymond tidur dengan gelisah, terperangkap dalam mimpi yang terasa nyata namun penuh teka-teki.
Di dalam mimpinya, Raymond melihat dirinya berdiri di sebuah tempat yang tidak ia kenali. Sebuah taman kecil yang dipenuhi bunga-bunga liar, dengan langit biru cerah yang membentang di atas.
Di hadapannya, seorang wanita berdiri, mengenakan gaun sederhana berwarna putih. Wajahnya tidak jelas, seperti tertutupi kabut halus, tetapi pesona wanita itu terasa begitu memikat.
Raymond sangat yakin dia mengenal wanita itu, hanya saja dia tidak ingat wajah dan namanya. Ada rasa rindu bercampur kesedihan saat melihatnya. Keinginan untuk memeluknya dan tak pernah melepaskannya lagi. Hampir sama dengan yang dirasakannya saat bersama dengan Elena.
“Elena…?” Raymond mengerutkan keningnya saat mengingat n
