Selesai makan pagi, Raymond membawa Caroline ke rumah sakit Saint Mirrae. Di sepanjang perjalanan keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Hanya suara dari radio yang mengisi keheningan di dalam mobil. Setelah keluar dari mobilnya, tak sedetikpun Raymond melepaskan genggaman tangannya dari jemari lentik Caroline. Keduanya berjalan bersama menuju ruang kantor Sierra yang terletak di lantai tertinggi di rumah sakit itu. Sepanjang lorong rumah sakit, baik dokter, perawat, karyawan lainnya, bahkan para pasien dan keluarganya terlihat saling berbisik saat melihat pasangan Raymond-Caroline. “Astaga, itu pacar dokter Caroline, tampan sekali!“ “Keduanya terlihat cocok sekali, yang satu tinggi dan tampan seperti pangeran, yang putri cantik dan mungil. Benar-benar seperti pangeran dan p