Sinar matahari pagi yang lolos dari tirai jendela, menyentuh wajah Caroline dan membuatnya terbangun. Perlahan Caroline mengerjapkan matanya yang masih terasa mengantuk dan sulit dibuka. Bibirnya menguap lebar, dan Caroline mendorong kedua tangannya keatas melakukan peregangan. Meski masih sedikit mengantuk, Caroline merasa tubuhnya terasa lebih segar, tidak seperti biasanya. Saat Caroline membuka matanya kembali, langit-langit kamar yang sedikit terasa asing kembali masuk ke penglihatannya. Perlahan, semua ingatan hari sebelumnya merasuki kesadaran Caroline, termasuk kegiatan panas mereka semalam. Langsung saja wajah Caroline terasa merah padam. Kedua tangan Caroline segera menutupi wajahnya, kepalanya menggeleng kesal berkali-kali. Lagi-lagi niatnya untuk menolak pesona Raymond gagal