“Apa ini yang kau inginkan, Carol? Aku tidak menyangka kau akan bisa bersikap serendah ini? Tingkah lakumu layaknya seorang pelаcur. Apa kau sudah tidak memiliki harga diri sama sekali? Bagaimana menurutmu perasaan Paman, jika dia melihat kelakuanmu yang menjijikkan seperti ini?” Raymond kembali menggeramkan kemarahannya. Sebisa mungkin, Raymond ingin memaksa Caroline untuk menentangnya. Tangan Raymond meraih salah satu payudаra Caroline dan meremasnya pelan, jari-jarinya memijat serta memilin putіng yang berwarna merah muda, yang sudah menonjol tegak menantang. Caroline dengan segera menggigit bibir bawahnya, berusaha setengah mati menahan desahan dan juga kemarahan yang berniat melompat dari bibirnya. Matanya masih terus menatap ke atas, melewati wajah Raymond, hanya terpusat pada lan