“Alicia….aku….” Raymond terpaku menatap Alicia tanpa mampu menjawab.
Mengumpulkan keberaniannya, Alicia mendekatkan wajahnya dengan Raymond, dan menempelkan bibir lembutnya pada bibir hangat Raymond sejenak. Merasakan tidak ada penolakan dari Raymond, Alicia mulai melumat lembut bibir Raymond untuk beberapa sesaat, berharap balasan yang tak kunjung datang.
“Apakah aku benar-benar sudah tidak memiliki kesempatan lagi, Ray?” Alicia menjauhkan wajahnya perlahan dari Raymond. Buliran bening terus mengalir dari sudut mata Alicia, sorot mata penuh harap bercampur luka.
Raymond masih tak bisa berkata-kata, bibirnya bungkam karena terlalu terkejut saat merasakan kembali bibir lembut yang begitu dirindukannya di masa lalu. Raymond terus mengikat tatapannya dengan Alicia. Kepala Raymond terasa b
