Raymond menyesap cairan merah di gelasnya dengan hati panas. Sejak awal acara, matanya tidak pernah lepas dari sosok cantik di dalam gaun kuning yang begitu mempesona. Tetapi, sekarang emosi yang sejak tadi ditahan Raymond, semakin meningkat nyaris meledak, saat Elena terlihat sedang asik bercakap-cakap dengan seorang pria tampan yang Raymond kenal sebagai salah satu CEO perusahaan ternama yang bergerak di bidang elektronik. Meski kekuasaan dan kekayaan CEO itu masih jauh dibandingkan Raymond, tetapi Elena bisa tertawa dan tersenyum begitu lepasnya dengan pria itu. Sedangkan, dengan Raymond? Setiap kali mereka tidak sengaja bertatapan, Elena selalu menatap Raymond dengan kemarahan terpendam. Jangankan tawa atau senyum, bahkan ada kilat benci meski samar yang dapat Raymond lihat dari