Menjemput

1982 Kata

Timmy merebahkan dirinya serata-ratanya dengan tanah, wajahnya memucat dengan nafas terengah-engah, saat samsak berat berwarna putih itu melayang cepat melewati kepalanya, dengan kapas yang berhamburan kemana-mana. Telat sedikit saja, Timmy yakin, kepalanya pasti pecah dan tulang di tubuhnya remuk redam, jika samsak berat itu menghantam dirinya. Timmy melirik ke arah Tuan Mudanya yang sudah mengeluarkan aura gelap dari seluruh tubuhnya. Wajahnya yang tampan terlihat mengerikan, sorot matanya begitu dingin siap membunuh siapapun yang berani menahan langkahnya. “Ya, Tuhan! Tolong bantu hambamu ini. Hamba masih ingin hidup lebih lama. Tolong bawa pulang lagi raja iblis ini ke neraka, Tuhan. Jangan dibiarkan menempel terlalu lama di tubuh Tuan Muda. Hamba mohon…” Timmy bergumam lirih seteng

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN