Raymond memasuki ruang kerjanya dengan amarah yang nyaris meledak. Saat mendengar Caroline mengatakan kalau wanita itu tidak mencintainya dan juga tidak ingin belajar untuk mencintainya, Raymond merasa seperti ada sebongkah batu besar yang mengisi relung dаdanya. Nafasnya sesak dan berat, kepalanya seperti ditekan berton-ton batu hingga mau pecah, hatinya terasa sangat nyeri. Pria bertubuh besar itu segera berjalan ke pojok ruangannya, disana ada tergantung sebuah karung tinju yang biasa digunakan Raymond untuk berolahraga singkat, jika dia tidak memiliki waktu untuk pergi ke pusat olahraga. Raymond meraih sarung tangan tinju yang tergantung di dekat karung tinjunya dan segera memakainya. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya, Raymond memukul karung tinju itu sekuat-kuatnya. Segala kek