Setengah jam kemudian... “A-ayo, Mbak Atun! Cepat bantu saya dorong kursi rodanya!” Angel berkata dengan nada tergesa-gesa, suaranya bergetar di tengah kepanikan. Kakinya bergerak cepat, memimpin langkah mereka menuju pintu rumah sakit. “B-baik, Non!” sahut Mbak Atun dengan nada tegas. Tanpa pikir panjang, ia memegang kursi roda Laura dengan erat dan mulai mendorongnya masuk mengikuti arah yang ditunjukkan Angel. Namun, baru beberapa langkah menuju ruang resepsionis, langkah mereka tiba-tiba terhenti. Dari kejauhan, sesuatu menarik perhatian Angel. “Aw, sssttt!” Sebuah suara kecil terdengar di tengah hiruk-pikuk rumah sakit. Angel langsung menoleh, melihat seorang pria—Alex—mendadak meringis setelah seorang anak kecil tak sengaja menabraknya hingga sedikit terhuyung. Anak itu, sala