“Sekarang juga Mommy, keluar! Keluar, Mommy! Laura nggak mau ketemu lagi sama Mommy!” Laura terus berteriak, emosinya semakin tidak terkendali. “Laura cuma mau ketemu sama... Om Ganteeeeng!” teriaknya lagi, suaranya penuh kemarahan yang semakin memuncak. Melihat hal itu, Angel pun merasa emosi yang sudah tak bisa ia tahan lagi. “Kamu ini apa-apaan sih, Sayang?” Angel melangkah mendekat dengan tatapan tajam, kesal melihat tingkah Laura. “Cukup ya, Sayang! Cukup!” Bentaknya, suaranya membentur dinding ruangan. “Cukup kamu buat Mommy mu sendiri pusing, gara-gara menghadapi tingkah mu yang aneh ini!” Angel mengeluarkan kata-kata itu dengan penuh emosi, dan suaranya begitu keras hingga membuat Dina, yang sedang sibuk memeriksa pasien-pasiennya, terkejut. “S-suara apaan itu?” Dina sege