Bab 16. Surat Dari Ahsan

1124 Kata

“Welcome, Bestie!” sambut Jihan begitu bertemu dengan sahabatnya. Ia merentangkan tangan, minta dipeluk. “Huhuhu, kangeeeen!” Luna berhambur ke pelukan Jihan, memeluknya erat. “Mau langsung pulang atau makan dulu?” “Makan dulu aja. Gue sengaja tadi nggak mau dibekelin makan, pengen dinner sama lo,” jawab Luna sambil memegangi perutnya. “Oke. Yuk, cus!” Beberapa menit kemudian, keduanya sudah berada di dalam mobil Jihan. Membelah jalanan menuju ibukota yang ramai. “Gimana si Ahsan?” tanya Jihan sambil tetap fokus menyetir. “Yaelah, Ji. Baru juga nyampe udah ditanya soal si Ahsan.” Luna memutar bola matanya, pura-pura jengah. “Hahaha, penasaran. Kok bisa lo yang nggak pernah kesemsem sama siapapun tiba-tiba ngomongin cowok. Anak pesantren pula!” “Oh, iya! Gue dikasi hadiah sama si A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN