Bab 24. Patah Hati Jilid 2

1273 Kata

Semalaman Ahsan memikirkan kalimat Salman baik-baik, sampai ia lupa untuk mengucapkan terima kasih pada Luna. “Biar saja dulu, mungkin Ning Luna juga nggak tahu kalau paketnya sudah sampai.” Begitu pikir Ahsan. Ahsan mendesah pelan. Berkat kalimat Salman, ia jadi galau seharian. Untungnya urusan hari ini selesai lebih cepat. Saat melewati kantor administrasi, entah kenapa ia merasa perlu berbicara pada Anas. Mencari dukungan atau mungkin pencerahan. Ahsan mengetuk pintu kantor administrasi, menguluk salam. Ruangan kantor administrasi itu memanjang. Di ujungnya ada dua set meja dan kursi, lengkap dengan komputer. Di sanalah tempat Nuri dan Elisha bekerja. Sementara itu, terpisah jarak sekitar satu meter, terdapat dua set meja dan kursi lain yang menempel ke tembok di sisi kanan. Anas men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN