Pukul 7.20 pagi, shift malam berakhir dan saatnya dokter jaga shift pagi menggantikan tugas mereka. Semalam, tak banyak pasien baru yang datang ke UGD, jadi operan jaga bisa lebih cepat selesai. Persis seperti kata Jihan, Luna itu harum. Jadi ia betah satu shift dengan Luna, jarang ada pasien datang. Meski itu hanya mitos, tapi kepercayaan mereka pada mitos itu sepertinya membuatnya menjadi nyata. Luna sedang bersiap-siap untuk pulang ketika Jihan memasuki ruang dokter. “Mau langsung pulang, Lun?” tanya Jihan. Ikut mengemasi barang-barangnya. “Sarapan dulu nggak, sih?” Luna menoleh sekilas. “Boleh boleh. Biar sampe apart bisa langsung tidur.” “Eh, tapi tunggu bentar, ya, Ji?” Luna mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari dalam tasnya. “Gue mau ke atas. Nganter ini.” Ia mengacungkannya.