Bab 34. Jujur Yang Tidak Jujur

1191 Kata

“Saya meninjau lokasi pembangunan hotel baru yang di Bandung.” Arka menjawab pertanyaan Arista setelah keduanya duduk bersebelahan di mobil yang disupiri supir kantor. Arista sengaja tidak membiarkan Arka menyetir sendiri. Ia berasumsi Arka mungkin terlalu lelah atau kurang enak badan. “Kenapa nggak ngajak pak Emir? Itu proyek pengembangan dengan pak Emir, ‘kan?” kejar Arista. Ia tak puas dengan jawaban Arka. “Itu mendadak, Ta. Saya harus ketemu direktur galeri seni yang menawarkan kerjasama dengan kita,” jawab Arka tanpa menoleh. Kedua matanya fokus pada barisan huruf di atas kertas. Entah fokus betulan atau sengaja menghindar bertemu tatap dengan kekasihnya. “Terus… suara perempuan itu… siapa?” Arista menatap sang kekasih lekat. Memperhatikan setiap perubahan ekspresi di wajah tampan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN