"Katakan siapa yang kamu pikirkan saat kamu datang," bisik Hayes, suaranya berat. Luna merasakan tantangan itu. Ia merasakan kebutuhan mendalam untuk menguji batas pria yang ia takuti dan cintai ini. "Axel ...." Luna berbisik, mencoba untuk memunculkan reaksi Hayes. "... aku memikirkan Axel." Hayes berhenti bergerak sepenuhnya. Suhu ruangan seakan turun drastis. Ia menatap Luna dengan mata yang dingin dan menusuk. Rasa bersalah yang ia cari tidak muncul di mata Hayes; yang muncul adalah kemarahan yang terkendali. "Poin khusus. Kejujuran dan Ketaatan," desis Hayes, suaranya rendah dan mengancam. "Jangan sebut namanya di sini. Aku akan menghukummu jika kamu berbohong padaku. Katakan kebenarannya." Luna merasakan ketakutan baru: takut pada kemarahan Hayes. Kemarahan ini jauh lebih

