(++) Jerat Hasrat.

1200 Kata

Malam itu, langit kota telah tenggelam dalam kilau lampu neon dan deru mesin kendaraan. Luna pulang dengan langkah gontai. Apartemen kecil itu sunyi. Hanya suara jarum jam berdetak dan dengung samar dari kulkas yang menemani Luna. Luna menutup pintu apartemen kecilnya, meletakkan tas di sofa, lalu merosot duduk. Tangannya menutupi wajah, mencoba meredam degup jantung yang seakan belum reda. Di kepalanya, momen tadi di ruang kerja Hayes terus berulang seperti kaset rusak: tatapan mata pria itu, suara rendahnya yang menggoda, dan sentuhan singkat ketika jemarinya bersentuhan dengan tangan Luna. Hanya sepersekian detik, tapi cukup untuk mengacaukan seluruh sistem sarafnya. Bayangan itu menolak pergi. Cara tatapannya menelanjangi, suara beratnya saat berbisik, bahkan sentuhan ringan di jema

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN