Hayes melepaskan ciuman itu sejenak, hanya untuk mendesis di bibir Luna. "Aku mengendalikan aksimu. Aku mengendalikan perasaanmu. Dan aku mengendalikan penyerahan dirimu." Hayes mencium Luna lagi, kali ini lebih dalam, mengalirkan gairah yang tertekan dari hari-hari perang dingin mereka. Luna membalas ciuman itu dengan intensitas yang sama, menggunakan setiap sentuhan sebagai pelarian dari rasa bersalahnya pada Axel. Mereka bergerak di kursi mobil yang luas. Luna memeluk Hayes erat-erat, tubuh mereka menempel. Napas Luna yang memburu beradu dengan napas Hayes yang tenang dan berkuasa. Hayes merobek logika Luna dengan sentuhan; ia menghapus keraguan dengan hasrat. Tangan Hayes tidak ragu. Ia membuka kemeja Luna dengan cepat. Setiap kancing yang terbuka terasa seperti janji yang dilan

