Alena tengah duduk di sofa sambil menyantap buah potong ketika Melina tiba-tiba menghampirinya dengan wajah menyeringai.
"Ingat Alena! Kamu harus pergi setelah anak itu lahir! Ingat statusmu di rumah ini! Kau pikir, dengan kehamilanmu, kau bisa mengambil hati Tristan? Tidak, dia hanya ingin anakmu saja!" ucap Melina dingin. Wanita itu sengaja terus menekan Alena supaya wanita itu stres dan pergi dengan sendirinya.
Alena mencoba tenang. "Aku nggak mau bertengkar, Mbak. Aku cuma pengin menjalani kehamilan ini dengan tenang."
Melina mendengus. "Tenang? Kamu pikir hidupku tenang? Kamu sudah merebut suamiku, dan sekarang kamu juga merebut semua perhatian yang dulu jadi milikku!"
"Aku nggak pernah minta apa-apa. Kamu dan Tristan yang butuh rahimku, ingat itu, Mbak!"
Jawaban itu membakar ama
