“Sayang, Mama pulang dulu, ya?” Alena membungkuk, menatap mata Ardan yang mulai berkaca-kaca. Ardan menggeleng kuat-kuat. “Nggak mau! Mama di sini aja! Mama tidur sama Ardan!” Arman juga ikut merenggut lengan baju Alena, suaranya parau karena tangis. “Mama ... jangan pergi ... Mama main sama Arman terus.” Alena menarik napas panjang, menahan air mata yang hampir pecah lagi. Dia meraih kedua pipi bocah kembarnya, menciumi mereka satu-satu. “Dengar, Sayang ... Mama nggak pergi jauh. Mama cuma pulang ke rumah sebentar sama Om Tristan. Besok, kita main lagi kalau Ardan sama Arman masih disini." Tristan menatap Alena dengan sorot mata lega. Ternyata istrinya lebih bijak saat ini. Meski dalam hatinya dia tahu, Alena sangat ingin tidur bersama si kembar lagi, tetapi, wanita itu memilih pulang