"Aku nggak akan membiarkan Reyhan merebutmu dariku, Lena!" Tristan berdiri di depan pintu suite hotel Reyhan dengan koper kecil di tangannya. Tatapannya tajam, wajahnya datar. Dia sudah memutuskan tidak akan membiarkan Alena berempat hanya dengan Reyhan dan kedua anak mereka. “Aku ikut menginap di sini malam ini,” ucap Tristan datar, menekankan setiap kata. Reyhan tertawa kecil, sinis. “Lucu sekali. Ini kamarku, Tristan. Mana cukup kalau kamu ingin tidur disini?” “Aku tidak peduli. Aku bisa tidur dimana saja. Yang jelas, aku ingin menunggui istriku,” balas Tristan tanpa berkedip. Tangannya meraih jemari Alena, menggenggamnya erat. “Dia istriku. Aku tidak akan membiarkannya tidur di sini sendirian.” Reyhan mendengus kesal, langkahnya mendekat ke Tristan, menatapnya dari jarak satu je