Sejak sakit itu, Mira seperti kehilangan kendali atas hidupnya sendiri. Reyhan yang dulunya nyaris tak pernah peduli, kini justru menjadi sosok yang paling protektif. Pagi itu, saat Mira baru hendak melipat selimut, Reyhan langsung muncul dari balik pintu dengan ekspresi tegas. “Aku bilang kamu istirahat! Biar aku saja yang bereskan,” katanya sambil merebut selimut dari tangan Mira. Mira menunduk, canggung. “Aku sudah baikan, Mas Reyhan. Nggak enak juga rasanya terus-terusan merepotkan.” “Kamu belum sepenuhnya pulih. Istirahat, ya? Kalau perlu apa-apa, tinggal panggil,” ucap Reyhan lembut sambil membetulkan posisi bantal Mira. Perubahan drastis sikap Reyhan itu pun akhirnya menarik perhatian kedua orang tuanya. Bu Lilis yang sedari tadi duduk di teras, memperhatikan putranya yang sibuk