Ardi mengemudikan mobilnya dengan tenang menuju gedung perkantoran yang megah, tempat Nyra bekerja. Setiap belokan dan persimpangan dilaluinya dengan tepat, mencerminkan rencana yang telah tersusun rapi di benaknya. Semua skenario, semua kemungkinan respons, telah ia bolak-balik dalam pikiran. Sekarang, yang tersisa hanyalah eksekusi. Mobilnya berhenti mulus di area parkir khusus pengunjung. Ia turun, dan dengan sengaja membawa sebuah tumblr eleber berisi Vanilla Sweet Cream Cold Brew, minuman kopi dingin kesukaan Nyra yang ia ketahui dari pengamatan sebelumnya. Detail kecil seperti ini adalah bagian dari skenario untuk terlihat tulus. Dia memasuki lobi yang dingin dan berkilau, lalu mendekati resepsionis dengan senyum ramah. “Permisi, apa aku bisa bertemu dengan Nona Nyra pagi ini?” tan

