Eps. 108 Putus

1421 Kata

Nyra menatap layar laptopnya, mencoba memusatkan perhatian pada laporan-laporan yang berantakan, warisan kekacauan yang ditinggalkan Siva. Tapi konsentrasinya buyar. Pikirannya terus menerus terlempar kembali ke malam sebelumnya, ke suara-suara menjijikkan dari dalam gudang tua itu. Pengkhianatan itu terasa seperti noda hitam yang tak bisa dihapus dari benaknya. “Lalu untuk apa kamu bilang cinta padaku? Untuk apa kamu memaksa kita segera menikah, Sakha?” gumamnya pelan, suaranya penuh kepahitan. “Apakah semua ini hanya permainan bagimu? Apa sebenarnya motifmu?” Berbagai kemungkinan berputar di kepalanya. Apakah ini cara Sakha menguji kesetiaannya? Ataukah ini bentuk balas dendam karena penolakannya yang berulang? Atau yang paling menyakitkan, apakah selama ini perasaannya tidak pernah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN