Eps. 17 Apa Itu Masa Laluku?

1403 Kata

Siva semakin tegang. Setiap tatapan di ruangan itu terasa seperti anak panah yang menancap tepat di dadanya. Klien-klien penting dari luar negeri duduk tegak, dengan ekspresi dingin dan penuh ekspektasi. Rekan-rekan timnya menatapnya penuh harap, sementara layar proyektor menampilkan nama dirinya dengan huruf besar. 'Kalau aku salah sedikit saja… selesai sudah semuanya,' batinnya bergetar, jantungnya berdegup seperti genderang perang. Keringat dingin mulai menetes di pelipisnya. Ia berusaha menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri, tapi dadanya terasa sesak. “Tenang, Siva… kamu pasti bisa,” gumamnya pelan, meski hatinya tahu ia sama sekali tidak siap. Ia memejamkan mata sejenak, berharap ide muncul entah dari mana. Namun yang datang justru kekosongan. Saat matanya terbuka, pandanga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN