Emosi Alin Meluap.

1111 Kata

Alin terkejut bukan main saat melihat Arman berdiri begitu dekat dengannya, hanya beberapa sentimeter dari wajahnya. Bibirnya yang tadi dikecup masih terasa hangat, dan dadanya berdebar kencang. Dia ingin mengatakan sesuatu, tapi lidahnya terasa kelu. “Arman?” ucap Alin penuh keterkejutan dan kemarahan yang bercampur aduk. “Kenapa? Apa kamu mengharapkan pria lain yang menciummu?” ucapnya dengan sinis. Wajah Alin memerah, entah karena marah atau karena kata-kata Arman yang begitu menusuk. Refleks, dia mengangkat tangannya untuk menampar pria itu. Tapi Arman dengan cepat menangkap pergelangan tangannya, menahannya di udara. “Kenapa kamu terus saja menghindariku? Apa aku punya salah padamu?” tanya Arman penuh intimidasi. Alin berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Arman, tapi pria

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN