Pagi itu, Barry baru saja keluar dari rumahnya dengan membawa tas kerja. Matahari pagi bersinar lembut, menambah semangatnya untuk memulai hari. Namun, langkahnya terhenti ketika dia melihat Arman berdiri di depan rumahnya dan hendak pergi bekerja juga. Arman yang juga menyadari kehadiran Barry tersenyum tipis, mencoba memasang wajah ramah. “Pagi, Barry. Tumben berangkat agak siang?” tanyanya karena jarang berangkat di waktu yang sama. Barry mengangguk sambil menyalakan mobilnya. “Iya nih. Aku tidak bisa tidur nyenyak semalam. Jadi bangun kesiangan. Lisa sudah berangkat?” “Ya, dia selalu berangkat lebih pagi. Terlebih sebentar lagi akhir tahun. Akan banyak acara yang membutuhkan seorang ahli menyiapkan pakaian untuk acara akhir tahun,” jawab Arman. Lalu dia menatap Barry dengan sedikit